Rincikan Keris


RICIKAN KERIS adalah perincian dari bagian-bagian sebilah keris dengan istilah-istilah yang telah ada turun-temurun. Ricikan sebilah keris dapat dianalogikan dengan suku cadang atau komponen mobil. Di antara komponen mobil ada yang namanya piston, gardan, bumper, pelek, dashboard, altenator, dlsb. Demikian pula, tiap bagian keris yang berlainan bentuknya berlainan pula namanya.

Rincikan keris juga merupakan variasi dari sebilah keris untuk dapat disebut dhapurnya. Misalnya pada keris sederhana dhapur Brojol hanya memiliki rincikan Blumbangan atau pejetan saja. Sedangkan Dhapur Sepaner adalah memiliki rincikan sekar kacang, tikel alis, sraweyan, sogokan dan greneng. Setiap nama dhapur keris ditentukan oleh adanya Rincikan keris dan bilah lurus atau bentuk luknya.

Secara garis besar, sebilah keris dapat dibagi atas tiga bagian yakni bagian bilah atau wilahan, bagian ganja dan bagian pesi. Bagian wilahan juga dapat dibagi tiga, yakni bagian pucukan yang paling atas, awak-awak atau tengah dan sor-soran atau bidang bawah. Pada bagian sor-soran inilah ricikan keris paling banyak ditempatkan.




Nama-nama ricikan keris adalah:

    Pesi
    Metuk
    Gonjo
    Greneng
    Rondo Nunut
    Buntut Cecak
    Punukan
    Dho
    Ri Pandan (8+9 = Ron Dho)
    Tingil
    Sraweyan
    Bungkul
    Janur
    Sogokan (ada yang rangkap ada yang depan saja)
    Poyuhan
    Pejetan/Blumbangan
    Gandik
    Tikel Alis
    Jenggot
    Sekar Kacang atau Kembang Kacang
    Jalen
    Lambe Gajah
    Pundak atau Sumping
    Pudak Sa’tegal Depan
    Pudak Sa’tegal Belakang
    Adha-adha atau Geger Sapi
    Lis-lisan
    Gusen
    Kruwingan atau Gulo Milir
    Kruwingan Cucuk Manuk
    Pucukan Mbuntut Tumo
    Pucukan Anggabah Kopong
    Sogokan Sampir atau Sinebo
    Bawang Sebungkul
    Sekar Kacang Pogok
    Lambe Gajah Rangkep
    Gonjo Wuwung
    Gonjo Kelap Lintah
    Gonjo Wilut
    Kanyut
    Wetengan Gonjo
    Sirah Cecak
    Buntut Cecak Sebit Lontar
    Sirak Cecak Melinjo atau Nyangkem Kodok
    Buntut Cecak Nguceng Mati
    Gandik Pethuk atau Laler Mengeng
    Mendak
    Ukir atau Deder
    Kinatah emas

Nama bagian-bagian atau Rincikan Keris ini digunakan untuk keris se Nusantara. Hanya sering ada perbedaan penyebutan dipengaruhi oleh bahasa lokal. Misalnya di Sulawesi menyebut Keris itu Sele atau Tappi, Gonjo adalah Kancing, Pesi disebut Oting. Demikian pula di Madura Pesi disebut Pakseh, Gonjo disebut Ghencah, bilah keris disebut Ghember sementara di Bali ada beberapa perbedaan pula menyebut Keris dengan Kadutan, Pesi disebut Panggeh, Gonjo disebut Ganje, Hulu keris disebut Danganan dslb.

Untuk pengetahuan perkerisan, baik sebagai kolektor atau pemerhati, ricikan keris walaupun merupakan pengetahuan dasar menjadi sangat penting karena setidaknya dapat untuk membedakan jenis-jenis Dhapur. Seseorang tidak akan mungkin mengetahui nama dapur bilamana ia tidak hafal terhadap ricikan keris ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar